Text
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 7 - 60 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG LAWEH TAHUN 2022
"ABSTRAK
Menurut World Health Organization prevalensi Stunting menjadi masalah kesehatan masyarakat jika prevalensinya lebih dari 20 %. Jumlah status gizi di Indonesia yang mengalami Stunting pada tahun 2007 sekitar 36,8% , pada tahun 2013 mengalami kenaikan sekitar 37, 2% dan pada tahun 2018 mengalami penurunan sekitar 30,8 %. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi dapat terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah anak lahir, tetapi baru nampak setelah anak berusia 2 tahun, di mana keadaan gizi ibu dan anak merupakan faktor penting dari pertumbuhan anak (Rahayu A, 2018). Metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional (digunakan adalah survey analitik yang dengan bertujuan rancangan). Uji statistik yang digunakan uji chi-square. Melalui analisa data dengan uji statistik menggunakan uji chi-square dengan anak berjumlah 68 anak didapatkan hasil penelitian anak yang tidak asi ekslusif terdapat hampir setengahnya yaitu 28 anak (41,2%) dengan kejadian stunting sedangkan menurut data anak yang asi ekslusif terdapat 9 anak (13,2%). Dari hasil pengujian tersebut didapatkan hasil p-value = 0,083 > 0,005 artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara pemberian asi ekslusif dengan kejadian stunting pada anak usia 7 – 60 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Laweh Tahun 2022.
Kata Kunci : Kejadian Stunting, Pemberian ASI Ekslusif
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain